Analisa Pemindahan Beban Penyulang Sungai Sapih ke Penyulang Siteba Terhadap Drop Tegangan Di PT. PLN (Persero) Rayon Kurannji
DOI:
https://doi.org/10.21063/JTE.2018.3133718Kata Kunci:
Drop tegangan, Penyulang, Pemindahan bebanAbstrak
Penyulang Sungai Sapih merupakan salah satu penyulang di PT. PLN (Persero) Rayon Kuranji dengan beban 3,8243 MVA dan panjang saluran 28,74 kms. Tegangan pangkal penyulang Sungai Sapih di power meter kubikel GH TRB adalah 18,891 kV dan berdasarkan hasil pengukuran menggunakan voltstik tegangan ujung sebesar 18,287 kV sehingga drop tegangan adalah 8,565% (melampaui batas SPLN 72:1987 yaitu 5%). Dari uraian tersebut beban penyulang Sungai Sapih dipindahkan sebesar 3,0891 MVA dengan panjang saluran 9,3 kms ke penyulang baru yaitu penyulang siteba dengan tujuan untuk memperbaiki drop tegangan agar tegangan yang diterima disisi pelanggan optimal. Drop tegangan berdasarkan hasil perhitungan sebelum dilakukan pemindahan beban 8,90357% (melampaui batas SPLN 72:1987 yaitu 5%) dan setelah dilakukan pemindahan beban sebesar 1,453296% (tidak melampaui batas SPLN 72:1987 yaitu 5%). Selain dengan perhitungan, drop tegangan juga diperoleh dengan simulasi menggunakan program ETAP 12.6.0 yaitu 9,195% (melampaui batas SPLN 72:1987 yaitu 5%) sebelum pemindahan beban dan 1,51% (tidak melampaui batas SPLN 72:1987 yaitu 5%) setelah pemindahan beban. Dan dari hasil pengukuran menggunakan voltstik drop tegangan setelah pemindahan beban sebesar 1,485% (tidak melampaui batas SPLN 72:1987 yaitu 5%). Drop tegangan pada penyulang Sungai Sapih sebelum dan setelah pemindahan beban berdasarkan TMP PT. PLN (Persero) Rayon Kuranji belum melampaui batas 10%. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa setelah dilakukan pemindahan beban penyulang Sungai Sapih ke penyulang siteba drop tegangan penyulang Sungai Sapih semakin kecil dan tidak melampaui batas SPLN 72:1987 maupun TMP PT. PLN (Persero) Rayon Kuranji. Pemindahan beban penyulang Sungai Sapih sangat berpengaruh terhadap perbaikan drop tegangan atau tegangan ujung penyulang Sungai Sapih sehingga tegangan ujung yang diterima di sisi pelanggan optimal.
Referensi
B. Winardi, H. Winarno, and K. R. Aditama, “Perbaikan Losses Dan Drop Tegangan dengan Pelimpahan beban ke Penyuang Baru PWI 11 Di PT PLN (Persero) Area Semarang ,” 1987.
Budiono, “Jatuh Tegangan pada sistem Distribusi Tegangan Menegah” pp. 1–8, 2006.
Erhaneli,“Distribusi Tenaga Listrik,” Institut Teknologi Padang, 2011.
J. Momentum, A. Riski, D. T. Elektro, “Pengaruh Penambahan Jaringan Terhadap Drop Tegnagan pada SUTM 20 KV Feeder kersik Tuo,” vol..15, no. 2, 2013.
Muhammad, Golan Candra Sari, “Analisa Jatuh Tegangan Gardu Distribusi Primer 20kV pada PT. PLN (Persero) Sektor Keramasan Palembang,” Universitas Diponegoro, 2008.
Jiteng Marsudi, Ir, “ Operasi Sistem Tenaga Listrik” ISTN, jakarta 1990 General Electric Company” Overcurrent Protection for Distribution System”, Aplication Manual Get-1751A, 1962
Gonen, T “Electric Power Distribution System Engineering”, Mc Graw Hill, New York, 1986
Hasan Basri “Sistem Distribusi Daya Listrik’, ISTN, Jakarta 1997
Hutauruk, T.S,’ Gelombang Berjalan dan Proteksi Surja”, Erlangga. 1991
Luces M. faulkenberry., Walter Cover, “Electrical Power Distribution and Transmission”, Prentice Hall, Englewod Cliff, New Jersey
Pabla., A.S, “Sistem Distribusi Daya Listrik “, Erlangga, jakarta 1986.
PLN Distribusi Jakarta Raya danTangerang, “Pengoperasian Jaringan Distribusi “, Jakarta, 1982