Analisa Potensi Pemanfaatan Air Untuk Pembangkit Listrik Pada Kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat Kabupaten Pesisir Selatan

Penulis

  • Rosnita Rauf Universitas Ekasakti
  • Chairul Nazalul Universitas Ekasakti
  • Azmil Azman Universitas Ekasakti

DOI:

https://doi.org/10.21063/JTE.2020.3133904

Kata Kunci:

TNKS, PLTMH, Emisi CO2

Abstrak

Kabupaten Pesisir Selatan memiliki potensi yang besar dalam menyimpan energy primer, yaitu energy air yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga mikro dan minihidro, terutama pada kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Secara tidak langsung, ketersediaan energi listrik juga akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Upaya pemenuhan kebutuhan listrik yang dilakukan beragam, mulai perencanaan, pembangunan pembangkit listrik, sampai optimalisasi pembangkit listrik yang telah ada guna mendapatkan daya listrik yang optimal dan lebih baik. Desa Lubuk Gadang nagari Kambang adalah sebuah nigari yang berada di kabupaten Pesisir Selatan provinsi Sumatera Barat, tepatnya di kecamatan Lengayang dengan koordinat pada sekitar 1° 23.51" - 1° 45.54" LS / 100° 40.38" - 101° 50 " BT. Akses jalan dari Kota Padang dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat sejauh 80 km menuju Kota Painan dan dilanjutkan 15 km menuju pusat desa dan untuk mencapai POSKO TNKS dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2. Desa Lubuk gadang nigari Kambang merupakan salah satu desa terpencil yang terdapat di Sumatera Barat yang tidak dialiri listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Terhambatnya aliran listrik dari PLN disebabkan oleh letak desa yang jauh di pedalaman perbukitan. Pengembangan energi alternatif mutlak diperlukan, oleh karena itu perlu dilakukan survey potensi sungai khususnya di desa Lubuk Gadang yang terletak pada kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Oleh karena itu, luaran yang akan dihasilkan dari penelitian ini adalah adanya kelayakan potensi air sungai yang diukur agar menghasilkan Pembangkit Tenaga Listrik baik mikro ataupun minihidro. Dengan ketersediaan sumber daya air tersebut, maka dapat dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro atau Mini Hidro.

Referensi

CAREPI Technical Team Central Java, Feasibility Study Proyek PLTMH Sorosido, 2007.

European Amall Hydropower Association (ESHA). (2004). Guide on How to Development a small Hydropower Plant.

GIZ. (t.thn.). Legal Frameworks for Renewable Energy. GIZ.

IMIDAP, Pedoman Studi Kelayakan PLTMH, cetakan kedua, Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 2009

K. Kusakana, J. M. (2009). Feasibility Study of a Hybrid PV-Micro Hydro System for Rural Electrification. IEEE Africon.

Kadir, A. 1982. Energi: Sumberdaya, Inovasi, Tenaga Listrik, Potensi Ekonomi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Lambert, T. (2007). Micropower System Modeling With Homer. Dalam M. E. Inc. National Renewable Energy Laboratory.

Otto Ramadhan, Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro dengan Memanfaatkan Kecepatan Aliran Sungai, Laporan Penelitian Strata 1 Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro, 2005.

Unduhan

Diterbitkan

2020-01-31

Cara Mengutip

Analisa Potensi Pemanfaatan Air Untuk Pembangkit Listrik Pada Kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat Kabupaten Pesisir Selatan. (2020). Jurnal Teknik Elektro, 9(1), 19-24. https://doi.org/10.21063/JTE.2020.3133904