Analisa Terhadap Eksternal Grounding Pada Perangkat Telekomunikasi (STO Telkom Padang)
DOI:
https://doi.org/10.21063/JTE.2020.3133920Kata Kunci:
menara telekomunikasi, sistem proteksiAbstrak
Jenis tanah yang dimiliki oleh STO Padang yaitu pasir basah dengan nilai tahanan jenis tanahnya 200ohm, sehingga didapat nilai resistansi tahanan pentanahan tunggal sebesar 0,9129 ohm, dengan nilai pentanahan tersebut telah memenuhi persyaratan untuk pengamanan perangkat telekomunikasi yang berkisar antara 1-3 ohm, namun untuk mendapatkan nilai R sekecil mungkin perlu dilakukan tambahan batang elektroda sampai dengan 10 buah batang elektroda, sehingga didapatkan nilai akhir R sebesar 0.224 ohm. Pada saat ini jumlah finial yang digunakan untuk melindungi seluruh area adalah 5 buah dengan panjang 150cm, jumlah tersebut dapat melindungi area sejumlah 1934,397 m2 sedangkan luas area keseluruhan 1500 cm2, apabila kita menggunakan 4 buah finial dengan panjang 150 cm seluruh area telah terlindung yaitu seluas 1547,5176 m2.
Referensi
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, “Grounding Sumatera”, Divisi Regional I Sumatera, 2000.
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, “ Eksternal Internal Grounding Protection”, PT. Telkom Unit Area Padang.
Pabla, A.S, “ Sistem Distribusi Daya Listrik”, Erlangga, Jakarta, 1986.
T.S Hitauruk, “Pengetanahan Netral Sistem Tenaga dan Pengetanahan Peralatan”, Erlangga, Jakarta, 1986.
Widhya Putra P.2009. evaluasi sistem proteksi petir pada base transceiver station (BTS). Skripsi. Universitas Indonesia
Diah,Nining.2009. Pengaruh Sambaran Petir Terhadap Sistem Proteksi Pada Tower BTS (Base Trasnceiver Station). Universitas Lampung,Lampung